Jumat, 24 April 2009

Cermati pilihan makanan si kecil

Berita seputar susu dari Cina yang mengandung melamin memang meresahkan banyak orangtua. Betapa tidak, susu masih merupakan kebutuhan utama si kecil kita. Kita benar-benar terhenyak dan bertanya-tanya, kok ada ya... yang tega mengedarkan susu yang mempunyai kandungan berbahaya untuk dikonsumsi anak.
Mengapa kandungan melamin berbahaya? Ternyata, senyawa kimia ini tergolong logam berat dan tergolong dalam ’by-product’ pestisida cyromazine. Artinya, penumpukan melamin (terutama yang konsentrat tinggi) akan membuat tubuh tidak mampu membuangnya lagi. Akibatnya, senyawa akan menumpuk di dalam tubuh (ginjal) dan membentuk batu ginjal. Bayangkan saja, bila kita, orang dewasa mempunyai batu ginjal saja sudah menyakitkan, apalagi anak kecil.
Semoga dengan adanya artikel ini, para mama bisa menarik pelajaran dari tragedi ini. Yaitu untuk lebih cermat mengawasi apa saja yang Anda berikan pada si kecil. Tidak hanya susu, namun juga makanan. Bagi mama yang ingin berbagi pendapat atau pengalamannya, silahkan lho... Kami tunggu sharing Anda...
Untuk menghindari produk susu tercemar, saya sudah berkomitment untuk memberikan Ghantar, anak saya, ASI eksklusif sampai 6 bulan dan akan melanjutkannya hingga usia 2 tahun disamping MPASI. danpemberian makanan padatnya saya berusaha sebisa mungkin untuk mengolahnya sendiri, karena lebih fresh dan lebih hygineis. Sampai sekarang Ghantar jarang sakit, dan tumbuh sehat serta cerdas.
Waktu dengsr susu anak tercemar, aku sebel banget. Tapi Alhamdulillah susu yg di konsumsi anakku bebas - mudah2x an :. Karena Ghantar saya kasih nutrilon royal . Untuk makanan memang paling aman buatan sendiri. tapi untuk snack memang kita masih suka beli yg instan, soalnya kalo bikin sendiri report. Cara mencermatinya dengan memberikan anak multivitamin yg bisa melengkapi gizi & membantu daya tahan tubuh anak kita tercinta.

Cara cerdik mama hadapi ulah anak

Ribut-ribut soal makan dengan si picky eater? Atau, bermasalah dengan si kecil soal toilet training? Hmm... Anda tak sendirian, kok. Hampir semua mama rasanya pernah mengalami masalah ini -- plus masalah-masalah lain -- meski dengan kadar yang berbeda-beda.
Tak usah panik. Lebih baik Anda simak artikel ini! Siapa tahu cara-cara cerdik mama yang sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi aksi-aksi si kecilnya dalam artikel ini, bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk ’menaklukkan’ si kecil.
Si kecil Ghantar kalau udah mulai rewel, langsung saya ambil mainan kesukannya yaitu tuit...tuit...jes jes...mainan dia paling suka ama sepur, begitu dia bilang mainan kesayangannya. langsung saya teriak jung jes trs...... otomatis dia akan langsung diam dan memainkan sepurnya .... ilang dech ngambeknya.
emang susah susah gampang kalo ngeredain anak yg rewel, yg paling bikin pusing jika anakku tiba2 bangun tengah malam dgn tangisan yg meraung2...aku kasih susu ga mau aku kasih mainan ga mau aku bujuk dgn ajak ngobrol dan bernyanyi ttp ga mau jg, aku bingung sendiri bgmn caranya biar diam, akhirnya ku biarkan bermain sesukanya, kamar tidur kami dibuatnya berantakan, tp ku pikir biarlah biar anakku capek dgn sendirinya, alhasil benar tdk lama anakku capek dan minta bobo, wuih..selamet dlm hatiku..lgs aku buru2 tdr lg, krn harus bgn pagi dan pergi bekerja
Itulah tips2 saya selama anak merengek tidak karuan,mungkin ada yang sama cara

Benar-salah tentang vaksin

Pemberian imunisasi bagi si kecil bisa menjadi dilema bagi mama. Apalagi ketika melihat tubuh si kecil harus disuntik berkali-kali. Kadang-kadang mama khawatir dan tak tega. Terkait hal ini, para mama mulai berdalih, kemanjuran ASI eksklusif sudah mampu memberikan imunitas yang diperlukan bagi bayi pada awal masa kelahirannya.
Toh, dibalik perdebatan dan harapan untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil, terdapat sejumlah fakta penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam pemberian vaksinasi. Menurut Paul Offit, M.D, pimpinan penyakit menular dari Children’s Hospital of Philadelphia, “Usia harapan hidup manusia bertambah 30 tahun dibandingkan 100 tahun yang lalu dan itu semua berkat penemuan vaksinasi dan air bersih.”